Rabu, 01 Januari 2014

Kespro : Alat repro dan posisi saat kehamilan

BAB II
ISI

2.1. Alat Reproduksi Pada Perempuan
Alat reproduksi wanita terdiri dari alat/ organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina): fungsi ovulasi, internal: fungsi ovulasi, fertilisasi ovum transportasi blastosit, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dipengaruhi/ dikendalikan oleh hormon-hormon gonadotropin atau steroid dari poros hormonal thalamus-hipothalamus-hipopisis-adrenal-ovarium.  Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi (payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya).
Adapun bagian-bagian dari alat reproduksi tersebut adalah:
a.       Alat genetalia dalam (internal)
1.      Uterus
v  Merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis diantara  kandung kemih dan rektum
v  Dinding depan, belakang dan atas tertutup peritoneum, sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih
v  Bagian uterus seperti bola lampu atau buah pir yang pipih
v  Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas
v  Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm





Uterus (Genitalia Interna)


         Uterus terdiri dari 2 bagian :
          1. Serviks Uteri
             a. Bagian bawah istmus uteri
             b. Berdasarkan perlekatan dengan vagina, terbagi menjadi 2 :
                 1. Portio
                 2. Supravaginal

          2. Korpus Uteri
              Korpus uteri terdiri dari beberapa bagian :
              a. Istmus uteri : tempat dimana kanalis endoserviks membuka
                  ke kavum uteri
              b. Kornu : tempat bermuara kedua tuba falopii yaitu dibagian 
                  superior dan lateral
              c. Fundus : bagian atas uterus yang berbentuk konveks diantara
                  kedua kornu

Fungsi Uterus:
a.       Siklus mentruasi
b.      Kehamilan
c.       Persalinan


2.      Tuba Falopii/ Salping
Merupakan organ tubulo muskuler, dengan panjang sekitar 12 cm  
        dan diameternya antara 3 sampai 8 mm.




Tuba Falopii
Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian :
         a. Pars Interstitialis, terletak diantara otot rahim, mulai dari 
            ostium internum tubae
         b. Pars Istmika tubae, bagian tuba yang berada diluar uterus dan 
             merupakan bagian yang paling sempit
         c. Pars ampularis tubae, bagian yang paling luas dan
             membentuk huruf "S"
         d. Pars infudibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai  
             yang disebut fimbriae tubae

fungsi tuba fallopi:
a.       Menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi
b.      Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
c.       Tempat terjadinya konsepsi
d.      Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi  sampai mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan   implantasi.

3.      Ovarium







ovarium terdapat 2 buah yaitu kiri dan kanan. Ovarium terdiri dari 2 bagian :
1. Kortaks Ovarii
            a. Mengandung folikel primodial
            b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graaf
            c. Terdapat korpus luteum dan albican

2. Modula ovarii
a. Terdapat pembuluh darah limfe
b. Terdapat serat syaraf

Ovarium berfungsi:
a.       Perkembangan dan pelepasan ovum
b.      Sintesa dan sekresi hormon steroid


b.      Alat genalia luar (eksternal)
1.      Mons Veneris
Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika
2.      Labia Mayora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.
3.      Labia Minora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
4.      Klitoris
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.
5.      Vestibulum
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
6.      Hymen
Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar

2.2. Alat Reproduksi Pada Pria
Terdiri dari dua bagian, yaitu:
a.       Alat genetalia eksternal
1.      Penis
Penis terdiri dari jaringan cavernosa (erektil) dan dilalui urethra. Permukaan posterior yang lunak adalah yang paling dekat dengan urethra.
Sebagian besar jaringan erektil penis tersusun dalam 3 kolom longitudinal yaitu sepasang corpus cavernosum dan sebuah corpus spongiosum dibagian tengah.
Ujung penis disebut glans penis yang dilapisi dengan preputium. Arteri Pudenda memasok penis dari permukaan dorsal dan memasuki corpus cavernosum.
Ereksi penis terjadi ketika ruang cavernosa dan corpus spongiosum terisi dengan darah. Pasokan saraf penis berasal dari nervus pudendus  ( S2,3 dan 4 ) dan pleksus otonom pelvis.
Berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi.





2.      Skrotum
berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu

b.      Alat genetalia internal
1.      Testis
Testis adalah sepasang struktur oval , agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar 2.5 cm. Bersama dengan epididimis, testis berada dalam kantung skrotum. Dinding yang memisahkan testis dengan epididimis disebut tunica vaginalis.
Tunica vaginalis dibentuk dari peritoneum abdominalis yang mengadakan migrasi kedalam skrotum saat berkembangnya genitalia interna pria.
Berfungsi untuk memproduksi sperma dan tempat memproduksi testosteron yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan.






2.      Epididimis
Epididimis adalah struktur berbentuh “koma” yang berada di batas posterolateral testis. Merupakan saluran berkelok kelok tidak teratur dengan panjang sekitar 600 cm. Duktus berawal dari puncak testis (kaput epididimis)  dan setelah melewati jalan berliku-liku duktus ini berakhir sebagai ekor epididimis dan kemudian menjadi vas (duktus) deferen.  Epdidimis adalah lokasi maturasi sperma
Testis merupakan tempat terjadinya spermatogenesis dan produksi steroid seks pada pria.
Berfungsi sebagai menghubungkan testis dengan saluran vas deferens,
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma.
3.      vans deferens
Vas deferen adalah kelanjutan dari epididimis dengan panjang sekitar 45 cm dan dimulai dari ujung bawah epididimis kemudian naik sepanjang aspek posterior testis. Setelah meninggalkan bagian belakang testis, vas deferen melewati chorda spermatica menuju kedalam abdomen. Setelah menyilang ureter , vas deferen menuju ke duktus vesikula seminalis. Vas deferen dan duktus vesikula seminalis bersama sama membentuk ductus ejaculatorius yang bermuara pada urethra pars prostatica. Ductus ejaculatorius berukuran sekitar 2.5 cm dan sangat dekat dengan duktus kontralateralnya saat menuju kearah depan melalui prostate.
Berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis dan tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.








4.      Vesika seminalis
Vesicula Seminalis adalah sepasang struktur berongga dan berkantung pada dasar vesika urinaria didepan rektum. Masing-masing vesikula seminalis memiliki panjang 5 cm dan menempel erat pada vesika urinaria
Vesicla seminalis memproduksi sekitar 50 – 60% total cairan semen. Komponen penting semen yang berasal dari vesikula seminalis adalah fruktosa dan prostaglandin .
Berfungsi sebagia tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam mencapai ovum
dan sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual.
5.      Kelenjar prostat
Kelenjar Prostat sebagian struktur berupa kelenjar dan sebagian lainnya otot. Struktur ini mengelilingi urethra pria.
Organ berukuran 2.5x3.5x4.5 cm. Lobus media prostat secara histologis merupakan zona transisional berbentuk baji yang secara langsung mengelilingi urethra  dan memisahkannya dengan ductus ejaculatorius. Saat terjadi hipertrofi, lobus media dapat menyumbat aliran urine. Prostat bagian anterior sebagian besar terdiri dari jaringan fibromuskular.
Semua jaringan otot pada vas deferen , prostat , prostat disebitar urethra dan vesicula seminalis terlibat dalam proses ejakulasi. Sekresi prostat menyumbang 15% volume total cairan semen.
Komponen penting yang dihasilkan kelenjar prostat adalah : asam fosfatase, zinc, sitrat dam protease yang membuat semen menjadi lebih encer.
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain
6.      kelenjar bulbo uretralis
Berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.


Berikut ini adalah posisi seks yang aman dilakukan pada kehamilan trimester I:
1. Woman on Top; Posisi ini yang paling nyaman untuk banyak perempuan hamil terutama karena dapat menghindari tekanan yang berlebihan pada bagian perut dan sekaligus dapat mengontrol kedalaman penetrasi.
2. Posisi disamping
Berikut ini adalah posisi seks yang aman dilakukan pada kehamilan trimester II:
1. Woman on Top; Posisi ini yang paling nyaman untuk banyak perempuan hamil terutama karena dapat menghindari tekanan yang berlebihan pada bagian perut dan sekaligus dapat mengontrol kedalaman penetrasi.
2. Sitting Style; Posisi ini biasanya pada kehamilan pertengahan atau lanjut di mana tidak memerlukan banyak gerakan. Pria duduk dan perempuan duduk di atasnya saling berhadapan atau membelakangi sang pria, bila perut sudah sangat besar. Posisi ini juga memungkinkan perempuan untuk mengontrol kedalaman penetrasi.
3. Posisi laki-laki di atas tetapi berbaring hanya sepatuh tubuh.
4. Standing Style
Berikut ini adalah posisi seks yang aman dilakukan pada kehamilan trimester III: