“May,
pertimbangkanlah!” desak Bunda
“Iya-iya
deh, Bun! Nanti Maya pikirkan lagi” tukas Maya sekenanya
Maya bergegas ke garasi melangkah
meninggalkan Bunda, dinyalakannya mobil Honda Jazz berwarna biru kesayangannya
dan melesatlah ia meninggalkan Bunda beserta harapannya.
***
Mentari tersenyum menyambut pagi
yang datang menyapa, ramah seperti hijau dedaunan yang dengan ikhlas memberikan
kesejukan. Mereka bersyukur atas nikmat Tuhan yang kembali memberikan kehidupan
untuk hari ini.
Maya terduduk di depan meja hias,
diambilnya sehelai kerudung dan dipasangnya kerudung itu. Ia pandangi wajah di
cermin, hanya sekilas dan tak lama dilepaskannya, lalu ia lempar kerudung itu
keluar jendela.
30 menit kemudian Maya keluar dari
kamarnya.
“Tuh
kan apa kata Bunda, kamu terlihat lebih cantik menggunakan jilbab. Lebih
syar’i!” Puji Bunda begitu melihat sang buah hati memenuhi harapannya
“Iya,
ya sudah Maya berangkat kuliah dulu ya Bun?” pamit Maya
“Hati-hati
dijalan ya sayang!” Kata Bunda masih dengan senyum bangga bercampur haru
“Iya”
sahut Maya
***
Tidak
perlu waktu yang lama bagi Maya untuk mencapai kampus. Hanya butuh waktu
kira-kira 15 menit untuk tiba di kampus yang menjadi perguruan tinggi favorit
di kotanya. Maya memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju ruang perkuliahan.
“May-May!”
Panggil seseorang mencegat langkah kaki Maya
“Apa?”
Sahut Maya berbalik ke belakang
“Gak
salah ni May? Serius ini Maya? Kesambet setan apaan lo bisa pake kerudung
beginian?” ledek Adi, teman kuliahnya
“Setan
Alim!” Jawab Maya ketus
“Lo
gak lagi ikut-ikutan trend hijab selebritis kan?” Tanya Adi lagi
“Ya
gaklah, Di. Kurang kerjaan banget gue ngikutin selebritis mulai Ramadhan mulai
keranjingan pake jilbab. Yang bilang udah manteplah, yang bilang baru
coba-cobalah, eh tau-tau lepas Ramadhan dibuka lagi!” Maya berkoar
“Hahahah
terus ngapain lo pake jilbab? Tobat lo?” Sindir Adi
“Permintaan
nyokap!” jawab maya kembali ketus
“oohhhhh!”
Adi hanya ber-oh ria mendengar jawaban Maya
“Loh
kok dilepas jilbabnya?” Sambung Adi melihat Maya melepaskan jilbabnya
“Gerah
gue, gak matching banget sama gue!” Jawab Maya
“Ya udah deh, gue mau ke toilet dulu
ganti baju” Sambung Maya meninggalkan Adi
Adi
hanya terdiam, bingung mau berkata apa. Ia seperti kehilangan kata-katanya.
***
“Ini
mobil pake mogok segala! Malam gini, mana ada taksi jam segini!” Rutuk Maya
kesal
Maya berjalan meninggalkan mobilnya
yang terpakir di pinggiran jalan. Ia terlihat celingak-celinguk ke kiri dan ke
kanan berharap masih ada taksi yang dapat mengantarnya pulang ke rumah.
Tiba-tiba...
“Hei
cantik, temanin kita dong!” seru seseorang mengagetkan Maya
“Enak
aja, minta temanin sana sama kuntilanak!” balas Maya kasar
Maya
memandangi 2 orang laki-laki yang mengganggunya, badan mereka dipenuhi tato dan
tercium aroma alkohol. Ini orang mabuk, begitu batin Maya.
“Sialan
ini perempuan! Kita sikat aja boss!” Maki satu orangnya lagi sambil menarik
lengan Maya
“Sakit
bego’, lepasin!” bentak Maya
“Emang
gue pikirin! Hahahah” kata laki-laki itu terus menarik lengan Maya dan
menyeretnya ke sebuah ruko kosong
“Apa
sih salah gue sama lo berdua? Lepasin gue! Gue mau pulang!” tangis maya pecah
“Salah
siapa lo seksi amat, pake baju kurang bahan lagi. Hahahaha” sambung laki-laki
satunya
Maya
berteriak sebisanya meminta pertolongan, namun tidak ada seorangpun yang
mendengar teriakannya. Maya menangis pasrah.
“Bun,
maafin Maya” rintih Maya
***
“Bunda!!!” teriak Maya. Keringat
bercucuran membasahi tubuh Maya.
“Bunda disini sayang!” Kata Bunda
sambil memeluk Maya
“Bunda” Maya menangis memeluk erat
Bunda
“Kenapa sayang?” Tanya Bunda
menghapus air mata buah hatinya
Maya hanya menjawab dengan tangisan.
***
Maya mematut dirinya di depan
cermin. Ia berputar ke kiri dan ke kanan memastikan busananya rapi dan
jilbabnya telah terpasang dengan baik. Bagi Maya mimpi semalam benar-benar
telah menyadarkannya dari kekeliruan, menjadi hidayah yang tiada ternilai.
Sekarang ia mantap berhijab bukan sekedar untuk memenuhi harapan Bunda, tapi
untuk memenuhi perintah sang Pencipta. Demi menjaga kesucian cintanya kepada
sang Illahi, Rabbi. TAMAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar